BUENOS AIRES, SENIN - Reli Dakar 2010 akan digelar di Amerika Selatan. Ajang itu dinilai menuai sukses besar saat pertama kali diadakan di Amerika Selatan pada 2009.
Sejak digelar pertama kali pada 1979 hingga 2007, Reli Dakar selalu mengambil tempat di Eropa dan Afrika. Ancaman teroris pada 2008 membuat Reli Dakar dibatalkan.
Pada 2009, Reli Dakar digelar dengan mengambil tempat di Amerika Selatan. Dalam laga yang melintasi Argentina dan Cile itu, pereli Volkswagen asal Afrika Selatan Giniel de Villiers menjuarai kategori mobil. Rekan satu timnya, Mark Miller, finis kedua. Reli Dakar 2009 menjadi saksinya hancurnya do minasi Mitsubishi.
"Edisi 2009 merupakan sukses nyata dalam sejarah Reli Dakar," ujar bos promotor Reli Dakar, Etienne Lavigne, Senin (2/3), di Buenos Aires, Argentina.
Lavigne mengungkapkan, Reli Dakar 2009 membangkitkan emosi mendalam bagi peserta. "Para peserta memperlihatkan rasa terkejut mereka akan medan yang harus dilalui," tuturnya.
Reli Dakar 2009 melahap 14 etape dan melintasi Pegunungan Andes yang memisahkan Argentina serta Cile. Tantangan berupa gurun pasir, yang merupakan ciri khas Reli Dakar, juga ditemui peserta selama melakoni jarak tempuh lomba sejauh ribuan kilometer.
Reli Dakar 2009 memakan korban jiwa. Pereli motor asal Perancis, Pascal Terry (49), ditemukan tewas setelah menghilang selama tiga hari. Hasil autopsi menyebutkan ia tewas gara -gara pulmonary edema (kesulitan bernapas akibat ada banyak cairan dalam paru-paru).
Berkaitan dengan kasus itu, Lavigne menyatakan penyelenggara sampai kini masih menelusuri penyebab kematian Terry.
Pada 2010, Reli Dakar digelar pada 2-17 Januari. Lomba akan dimulai di Buenos Aires dan juga berakhir di ibu kota Argentina itu. Reli Dakar 2010 akan menambah jumlah etape di Cile. Jumlah etape di kedua negara itu pun bakal lebih seimbang.
Berkaitan dengan krisis ekonomi, Lavigne tetap optimsitis Reli Dakar akan bisa melaluinya dengan selamat. Ia menepis rumor pabrikan Volkswagen bakal mundur, menyusul pengunduran diri Mitsubishi gara-gara tekanan krisis ekonomi. (AP)
Sumber : Kompas
Senin, 06 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar